Monday, May 25, 2015

Resensi Novel - Sitti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)

Novel karya Marah Rusli ini telah banyak menjadi perbincangan di banyak media, karena novel ini termasuk karya yang kontrofersional dan penuh dengan luapan emosi yang sangat kental. Novel ini termasuk dalam sastra lampau karena dari sudut kebahasaannya yang masih dengan bahasa sastra lama (hampir seperti bahasa hikayat). Kata-kata yang terdengar asing dan jarang digunakan dalam novel menghiasi keanekaragaman cerita dalam novel ini. Selain itu dengan penggunaan bahasa daerah padang sumatera barat, semakin manmbah nilai linguistik dalam novel ini.
Dikisahkan dalam novel ini adalah seorang gadis yang bernama Sitti Nurbaya, parasnya cantik jelita ramah perangainya dan baik budi pekertinya. Sitti nurbaya hidup bersama keluarga yang di daerah padang sumatera barat. Seperti novel yang mengambil kisah romansa cinta, dikisahkan sitti nurbaya mencintai seseorang yang gagah lagi perkasa, yang tampan rupanya, ialah Samsul Bahri.

Judul Novel                      : Sitti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)
Novelis                             : Marah Rusli
Jumlah Halaman               : viii, 336 halaman
Cetakan Pertama              : 1922
Cetakan Terkini                : Ke-44 2008
Penerbit                            : BALAI PUSTAKA
Kota Terbit                       : Jakarta

Setiap kisah cinta yang dialami seseorang, pasti ada saja rintangan yang dialami kedua sejoli tersebut. Masalah tersebut datang dari keluarga Sitti yang memiliki hutang banyak kepada datuk Maringgih. Sebenarnya keluarga Sitti masih bisa bertahan dengan hutang yang ditanggungnya. Namun, karena kalicikan datuk maringgih yang membakar toko milik ayahanda dari Sitti Nurbaya, sehingga menjadikan keluarga Sitti semakin terbelit hutang oleh sang datuk. Tak hanya sampai di situ saja kelicikan datuk Maringgih, bahkan sebelum memberikan pinjaman uang datuk sengaja berpura-pura untuk membantu keluarga sitti dengan tujuan ingin menjatuhkan kekayaan keluarga sitti.
Konflik bermula ketika ayahanda sitti tak lagi mampu membayar hutang dari datuk, sehingga datuk maringgih meminta hutangnya dibayar dengan memperistri Sitti Nurbaya, karena kondisi keluarga yang sangat terdesak oleh hutang yang banyak, Sitti tak lagi mempunyai pilihan, mau tak mau dia harus merelakan diri untuk diperistri sang Datuk Maringgih. Dan merelakan cintanya dengan Samsu.
Marah Rusli dengan ciri khas novelis masa lampau menggambarkan setting suasana dan setting tempat serta waktu yag sangat mudah sekali unutuk direnungkan. Penggambaran konflik yang jelas dan mendalam menjadi novel ini novel yang tahan terhadap zaman, walaupun dibaca sampai saat sekarang masih tetap dapat dinikmati sebagai karya sastra. Penyajian novel ini sangatlah brilian dengan kisah yang dinamis dan perkembangan konflik yang pelik menjadikan novel ini sangat menggugah rasa penasaran dari pembaca untuk tidak beranjak dari bacaan novel ini.

Tak hanya untuk orang dewasa saja, untuk kalangan remaja novel ini tergolong novel yang cocok untuk mengerti apa arti perjuangan cinta, apa arti pengorbanan, dan apa arti ketulusan. Semua terkemas rapi dalam sebuah karya sastra yang berjudul Sitti Nurbaya (Kasih tak sampai).
About Unknown

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 comments:

Post a Comment