Aku adalah anak
biasa yang lahir dalam keluarga biasa dan menjalani hari-hari seolah seperti
kebanyakan anak SMA kelas X seperti biasa. Namun, aku menyembunyikan sebuah
rahasia besar, yang hanya aku saja yang tahu tentang itu. Aku menjadi ta
terlihat dengan menungupkan kedua telapak tangan di wajahku. Sejak kecil aku
sering bermain peta umpet dengan edua orang tuaku, bahkan ketikaaku berdiri
ditengah ruang tamu dengan menutup wajah seperti kebanyakan anak kecil kalau
sedang bersembunyi, orang tuaku tak melihatku. Awalnya aku hanya berfikir bahwa
orang tuaku sengaja pura-pura tidak melihat. Namun, seiring berjalannya waktu
aku sadar, aku memang bisa menghilang.
Sejak aku masuk
SMA aku berteman dengan Seli, ternyata seli juga punya rahasia besar dalam
dirinya, dan di bangku sekolah menengah itu pula aku bertemu dengan Ali, orang
yang super jahil di kelasku. Aku dan seli sering mengerjakan PR matematika
bersama. Klimaks cerita dimulai ketika hari itu aku lupa membawa buku PR
matematikaku dan aku harus keluar kelas dengan si Ali, saat di luar kelas akun
mencoba untuk menghilang, namun sayangnya Ali melihat caraku menghilang,
walaupun aku berpura-pura tidak tahu, pada saat aku menghilang aku melihat
sebuat sosok tinggi kurus, berada disampingku seketika dan kemudian lenyap.
Hingga pulang sekolah aku mesih terfikirkan bayangan itu.
Judul Novel : Bumi
Novelis : Tere Liye
Jumlah Halaman : 440
halaman
Cetakan Pertama :
januari 2014
Cetakan Terkini :
ke-3 februari 2014
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Singkat kata
singat cerita, Aku dan seli ternyata dari dunia paralel yang berbeda, Aku dari
Klan bulan yang berada di dimensi lain selain bumi, dan Seli dari klan Matahari
yang juga tersesat di Bumi, Ali lah yang memang benar-benar dari klan bumi
disini. Kemampuan yang dimiliki Seli adalah mampu mengendalikan Petir. Walaupun
sebenarnya kami masih memiliki kemampuan lain yang belum kami ketahui.
Sosok tinggi
kurus yang aku jumpai saat au diluar kelas adalah tamus, dia adalah panglima
dari kerjaan Bulan, dia berencana untuk membebaskan tahanan yang sudah lama,
yakni raja tanpa mahkota. Singkatnya, kami menjumpai petualangan yang tak
terbayangkan sebelumnya, kami berjuang, melawan pemberontakan terhadap
pemerintahan di klan Bulan, dengan segala kemampuan dan bantuan dari banyak
pihak di Klan bulan akhirnya kami berhasil mengalahkan tamus dan memasukkannya
kedalam penjara tang tak aan pernah terbuka, kecuali dengan buku kehidupan.
Cerita yang
mendebarkan disajikan tereliye, sebagai senjata utama agar pembaca tak bosan
dan beranjak dari bacaannya, bahkan karena saking menariknya cerita dalam novel
ini, saya hanya menghabiskan waktu tiga hari untuk menghabiskan seluruh lembar
novel ini. Pertentangan antara mana yang bear dan salah disajikan sebagai
konflik utama dalam novel ini, menceritakan tentang kisah sebuah pemberontakan
dan usah untu mempertahankan pemerintahan. Selain kisah fiksi yang syarat akan
imajinasi membuat pembaca seolah berada di dalam dunia khayal milik Tere Liye
ini. Walaupun novel fiksi tapi penggambaran latar yang jelas membuat pembaca
tidak sulit memahami tempat, waktu, dan suasana dalam novel ini.
Hal yang paling
sulit bagi pembaca khususnya saya adalah memahami kronologi kejadian yang benar
benar tabu dan harus dilakukan pembacaan ulang agar dapat memahami sebuah
kejadian tersebut.
Novel ini
ditutup dengan menunjukkan kemampuan yang tersembunyi milik klan bumi (Ali)
bahwa Klan bumi adalah klan yang dapat belajar dan menampung pengetahuan dengan
cepat dan banyak. Akhir cerita ini mengamanatan bahwa kita tidak boleh
merendahkan terhadap siapapun walaupun dari kelihatanya dia adalah orang yang
lemah, pasti dia juga memiliki sebuah kemampuan atau kelebihan yang belum kau
ketahui. Jadi, jangan pernah merendahkan
orang lain.
Saya
merekomendasikan novel ini untu dibaca. Karena novel ini cocok untuk semua
umur. Kau akan merasakan dunia paralel, dan imajinasimu akan terpancing untuk
membayangan dunia tersebut. Jadi novel hebat ini jangan kau lewatkan sebagai
daftar bacaanmu sekarang.
0 comments:
Post a Comment