Thursday, April 30, 2015

Resensi Novel - Perahu Kertas


Dee atau Dewi Lestari menggambarkan kisah cinta yang rumit dan pelik, syarat akan perasan emosi dan pengorbanan perasaan. Ciri khas dari kemasan seorang Dewi lestari adalah menampilkan penjelasan gamblang akan segala kejadian yang terjadi. Seperti dalam novel ini, Dee menggambarkan karakter Kugy, Remi, Keenan dan Luhde serta karakter lain dengan sifat yang saling melengkapi dan penggambaran yang jelas walau dengan penggambaran watak tipe dramatisasi bukan analisis. Selain itu juga ciri khas dari Dee adalah dengan menggunakan alur yang berbolak-balik yang menyebabkan mungkin sedikit membingungkan bagi sebagian orang, tapi tak sedikit juga berkata bahwa pengemasan alur yang demikian adalah pengemasan baru dari sebuah karangan novel.

Judul Novel                      : Perahu Kertas
Novelis                             : Dee
Jumlah Halaman               : xii, 444 halaman
Cetakan Pertama              : Agustus 2009
Cetakan Terkini                : ke-4 November 2009
Penerbit                            : Bentang Pustaka
Kota Terbit                       : Jogjakarta

Cerita ini Mengisahkan tentang kisah Kugy, sebagai tokoh utama, dia memiliki kebiasaan dari kecil yaitu menghanyutkan perahu kertas ke aliran air di belakang rumahnya, dan kebiasaan ini bertahan hingga ia dewasa. Selain itu, Kugy juga memiliki sifat suka menulis dongeng. Dalam novel ini dikisahkan bahwa Kugy merasakan sebuah perasaan yang berbeda terhadap Keenan (yang dulunya teman Kugy), tanpa disadari perasaan itu pun bersemi dan terus berkembang mekar tanpa disadari oleh siapaun bahkan Kugy sendiri. Namun, kita tak bisa menyalahkan hati, karena hati tidaklah memilih tetapi dipilih begitulah kemungkinannya. Perasaan yang Kugy rasakan mungkin bisa jadi tumbuh pada waktu yang kurang tepat, Perasaannya terhadap Keenan terus mengembang saat ia masih memiliki hubungan dengan Remi, Bos di kantor tempat Kugy bekerja.
Kita beralih ke Keenan, dia adalah seorang pelukis yang memiliki jiwa dan darah pelukis dengan bakat yang luar biasa. Saat Kugy memberikan Keenan dongeng buatanya yang berjudul “Jendral Pelik dan Tentara Alit” keenan memvisualisasikannyha dalam kancas dan kuas, hingga menjadi lukisan yang indah. Keenan juga memiliki perasaan yang sama dengan Kugy. Namun, kali ini ia sudah memiliki hubungan dengan Luhde, gadis Bali yang ia kenal ketika ia memutuskan untuk pindah ke Bali, ia menjalani hubungan jarak jauh dengan Luhde ketika ia terpaksa harus mengurusi kantor papanya dan menggantikannya sebagai direktur kantor tersebut. Lagi-lagi kasih tak sampai pada peraduaannya.
Singkat cerita, dengan se gala rintangan yang menjadikan mereka berdua bertemu, dengan segala kerelaan dari Luhde dan Remi, akhirnya mereka dipertemukan, dan Luhde juga menjadi memiliki perasaan dengan Remi begitu juga sebaliknya, rumit kan? Namun, karena hati sudah memilih tempatnya berlabuh jadilah Kugy dan Keenan menjadi sepasang kekasih yang beahagia. Kisah ini sangat inspiratif karena tak hanyha mengajarkan kita untuk ikhlas dan rela menerima apa kata hati dan apa pilihan hati, tetapi kita juga harus rela berkorban, karena semua akan indah pada waktunya.
Kisah tentang cinta menjadikan novel ini sangat cocok dibaca untuk remaja, dan dewasa, masalah yang diangkat dalam novel ini bukan hanya dengan cinta-cinta saja, tapi juga masalah tentang pendidikan anak terlantar yang didirikan oleh teman Kugy yaitu Sakola Alit, dari situ Kugy mendapat inspirasi menciptakan dongeng yang ia berikan ke keenan.
Novel ini syarat akan pelajaran hidup yang menjadikan kita lebih bisa  berprasangka baik terhadap setiap hal yang menimpa kita. Novel ini sangat menginspirasi.
About Unknown

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 comments:

Post a Comment