Dee atau Dewi
Lestari menggambarkan kisah cinta yang rumit dan pelik, syarat akan perasan
emosi dan pengorbanan perasaan. Ciri khas dari kemasan seorang Dewi lestari
adalah menampilkan penjelasan gamblang akan segala kejadian yang terjadi.
Seperti dalam novel ini, Dee menggambarkan karakter Kugy, Remi, Keenan dan
Luhde serta karakter lain dengan sifat yang saling melengkapi dan penggambaran
yang jelas walau dengan penggambaran watak tipe dramatisasi bukan analisis.
Selain itu juga ciri khas dari Dee adalah dengan menggunakan alur yang
berbolak-balik yang menyebabkan mungkin sedikit membingungkan bagi sebagian
orang, tapi tak sedikit juga berkata bahwa pengemasan alur yang demikian adalah
pengemasan baru dari sebuah karangan novel.
Judul Novel :
Perahu Kertas
Novelis :
Dee
Jumlah Halaman :
xii, 444 halaman
Cetakan Pertama :
Agustus 2009
Cetakan Terkini :
ke-4 November 2009
Penerbit :
Bentang Pustaka
Kota Terbit :
Jogjakarta
Cerita ini
Mengisahkan tentang kisah Kugy, sebagai tokoh utama, dia memiliki kebiasaan
dari kecil yaitu menghanyutkan perahu kertas ke aliran air di belakang
rumahnya, dan kebiasaan ini bertahan hingga ia dewasa. Selain itu, Kugy juga
memiliki sifat suka menulis dongeng. Dalam novel ini dikisahkan bahwa Kugy
merasakan sebuah perasaan yang berbeda terhadap Keenan (yang dulunya teman
Kugy), tanpa disadari perasaan itu pun bersemi dan terus berkembang mekar tanpa
disadari oleh siapaun bahkan Kugy sendiri. Namun, kita tak bisa menyalahkan
hati, karena hati tidaklah memilih tetapi dipilih begitulah kemungkinannya.
Perasaan yang Kugy rasakan mungkin bisa jadi tumbuh pada waktu yang kurang
tepat, Perasaannya terhadap Keenan terus mengembang saat ia masih memiliki
hubungan dengan Remi, Bos di kantor tempat Kugy bekerja.
Kita beralih ke
Keenan, dia adalah seorang pelukis yang memiliki jiwa dan darah pelukis dengan
bakat yang luar biasa. Saat Kugy memberikan Keenan dongeng buatanya yang
berjudul “Jendral Pelik dan Tentara Alit” keenan memvisualisasikannyha dalam
kancas dan kuas, hingga menjadi lukisan yang indah. Keenan juga memiliki
perasaan yang sama dengan Kugy. Namun, kali ini ia sudah memiliki hubungan
dengan Luhde, gadis Bali yang ia kenal ketika ia memutuskan untuk pindah ke
Bali, ia menjalani hubungan jarak jauh dengan Luhde ketika ia terpaksa harus
mengurusi kantor papanya dan menggantikannya sebagai direktur kantor tersebut.
Lagi-lagi kasih tak sampai pada peraduaannya.
Singkat cerita,
dengan se gala rintangan yang menjadikan mereka berdua bertemu, dengan segala
kerelaan dari Luhde dan Remi, akhirnya mereka dipertemukan, dan Luhde juga
menjadi memiliki perasaan dengan Remi begitu juga sebaliknya, rumit kan? Namun,
karena hati sudah memilih tempatnya berlabuh jadilah Kugy dan Keenan menjadi
sepasang kekasih yang beahagia. Kisah ini sangat inspiratif karena tak hanyha
mengajarkan kita untuk ikhlas dan rela menerima apa kata hati dan apa pilihan
hati, tetapi kita juga harus rela berkorban, karena semua akan indah pada
waktunya.
Kisah tentang
cinta menjadikan novel ini sangat cocok dibaca untuk remaja, dan dewasa, masalah
yang diangkat dalam novel ini bukan hanya dengan cinta-cinta saja, tapi juga
masalah tentang pendidikan anak terlantar yang didirikan oleh teman Kugy yaitu
Sakola Alit, dari situ Kugy mendapat inspirasi menciptakan dongeng yang ia
berikan ke keenan.
Novel ini
syarat akan pelajaran hidup yang menjadikan kita lebih bisa berprasangka baik terhadap setiap hal yang
menimpa kita. Novel ini sangat menginspirasi.
0 comments:
Post a Comment