Thursday, April 30, 2015

Pengabdian Seorang Dokter


Seorang dokter ahli bedah bergegas pergi saat pihak rumah sakit menghubunginya. Pada saat itu, ada seorang pasien yang berada dalam kondisi kritis sehingga memerlukan tindakan operasi secepatnya. Sesampainya di rumah sakit, dia langsung mempersiapkan diri, mandi, dan berganti pakaian. Sejenak sebelum masuk ke ruangan operasi dia bertemu dengan ayah pasien yang raut wajahnya memendam cemas bercampur marah. Dengan ketus laki-laki itu mencecar sang dokter,
"Mengapa lama sekali dokter! Tidak tahukah Anda kalau anak saya sedang kritis? Mana tanggung jawab Anda sebagai dokter?"
Dokter bedah itu menjawab dalam senyum, 
"Pak, saya sangat menyesal atas keterlambatan ini. Tadi saya sedang berada di luar, tetapi begitu dihubungi saya langsung menuju ke sini. Semoga Anda maklum dan dapat merasa tenang sekarang. Doakan semoga saya dapat melakukan tugas ini dengan baik, dan yakinlah bahwa Allah akan menjaga anak Anda."
Keramahan dokter itu ternyata tidak meredamkan amarah si bapak, bahkan suaranya mengguntur.
"Anda bilang apa?  Tenang! Sedikit pun Anda tidak peduli rupanya. Apakah Anda bisa tenang jika anak Anda yang sekarat?  Apa yang akan Anda lakukan jika anak Anda meninggal?"
Sambil tetap mengulas senyum dokter menanggapi, 
"Jika anak saya meninggal saya akan mengucapkan seperti yang difirmankan Allah, 'Yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah mereka mengatakan inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun'."
Dokter itu melanjutkan,
"Adakah ucapan bela sungkawa yang lain bagi orang beriman?
Maaf Pak, seorang dokter tidak dapat memperpanjang usia, tidak juga memendekkannya. Usia di tangan Allah. Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan putra Anda. Hanya saja kondisinya terlihat cukup parah. Oleh karena itu, jika terjadi yang tidak diinginkan ucapkanlah inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Saran saya, sebaiknya Anda pergi ke mushala rumah sakit untuk memperbanyak shalat dan doa kepada Allah agar Dia menyelamatkan anak Anda," demikian tambahnya.
Orangtua pasien menanggapi dengan sinis,
"Nasihat itu memang mudah, apalagi untuk orang yang tidak punya hubungan dengan Anda."
Dokter ini pun segera berlalu masuk ruangan operasi.  Operasi berlangsung beberapa jam, lalu dia keluar tergesa-gesa dan berkata kepada orangtua pasien,
"Berbahagialah Pak, alhamdulillah operasi berjalan lancar.  Anak Anda akan baik-baik saja. Maaf, saya harus segera pergi, perawat akan menjelaskan kondisi anak Anda lebih rinci."
Orangtua pasien tampak berusaha mengajukan pertanyaan lain, tetapi sang dokter langsung beranjak pergi. Selang beberapa menit, pasien keluar dari ruang operasi disertai seorang perawat. Seketika orangtua anak itu berkata, 
"Ada apa dengan dokter egois itu, tidak sedikit pun memberi kesempatan kepada saya untuk bertanya tentang kondisi anak saya?"
Di luar dugaan, perawat itu malah menangis terisak dan berkata,
"Kemarin putra beliau meninggal dunia akibat kecelakaan.  Ketika kami hubungi, dia sedang bersiap-siap untuk mengebumikan putranya. Apa boleh buat, kami tidak punya dokter bedah yang lain.  Oleh karena itu, begitu selesai operasi dia bergegas pulang untuk melanjutkan pemakaman putranya. Dia telah berbesar hati meninggalkan sejenak segala kesedihannya atas anaknya yang meninggal demi menyelamatkan hidup anak Anda."
Ya Allah, rahmatilah hati yang meski terluka, namun tidak bicara.
(Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi) @ Majalah Qiblati, Edisi 1, Tahun 8.

Read More

Resensi Novel - Perahu Kertas


Dee atau Dewi Lestari menggambarkan kisah cinta yang rumit dan pelik, syarat akan perasan emosi dan pengorbanan perasaan. Ciri khas dari kemasan seorang Dewi lestari adalah menampilkan penjelasan gamblang akan segala kejadian yang terjadi. Seperti dalam novel ini, Dee menggambarkan karakter Kugy, Remi, Keenan dan Luhde serta karakter lain dengan sifat yang saling melengkapi dan penggambaran yang jelas walau dengan penggambaran watak tipe dramatisasi bukan analisis. Selain itu juga ciri khas dari Dee adalah dengan menggunakan alur yang berbolak-balik yang menyebabkan mungkin sedikit membingungkan bagi sebagian orang, tapi tak sedikit juga berkata bahwa pengemasan alur yang demikian adalah pengemasan baru dari sebuah karangan novel.

Judul Novel                      : Perahu Kertas
Novelis                             : Dee
Jumlah Halaman               : xii, 444 halaman
Cetakan Pertama              : Agustus 2009
Cetakan Terkini                : ke-4 November 2009
Penerbit                            : Bentang Pustaka
Kota Terbit                       : Jogjakarta

Cerita ini Mengisahkan tentang kisah Kugy, sebagai tokoh utama, dia memiliki kebiasaan dari kecil yaitu menghanyutkan perahu kertas ke aliran air di belakang rumahnya, dan kebiasaan ini bertahan hingga ia dewasa. Selain itu, Kugy juga memiliki sifat suka menulis dongeng. Dalam novel ini dikisahkan bahwa Kugy merasakan sebuah perasaan yang berbeda terhadap Keenan (yang dulunya teman Kugy), tanpa disadari perasaan itu pun bersemi dan terus berkembang mekar tanpa disadari oleh siapaun bahkan Kugy sendiri. Namun, kita tak bisa menyalahkan hati, karena hati tidaklah memilih tetapi dipilih begitulah kemungkinannya. Perasaan yang Kugy rasakan mungkin bisa jadi tumbuh pada waktu yang kurang tepat, Perasaannya terhadap Keenan terus mengembang saat ia masih memiliki hubungan dengan Remi, Bos di kantor tempat Kugy bekerja.
Kita beralih ke Keenan, dia adalah seorang pelukis yang memiliki jiwa dan darah pelukis dengan bakat yang luar biasa. Saat Kugy memberikan Keenan dongeng buatanya yang berjudul “Jendral Pelik dan Tentara Alit” keenan memvisualisasikannyha dalam kancas dan kuas, hingga menjadi lukisan yang indah. Keenan juga memiliki perasaan yang sama dengan Kugy. Namun, kali ini ia sudah memiliki hubungan dengan Luhde, gadis Bali yang ia kenal ketika ia memutuskan untuk pindah ke Bali, ia menjalani hubungan jarak jauh dengan Luhde ketika ia terpaksa harus mengurusi kantor papanya dan menggantikannya sebagai direktur kantor tersebut. Lagi-lagi kasih tak sampai pada peraduaannya.
Singkat cerita, dengan se gala rintangan yang menjadikan mereka berdua bertemu, dengan segala kerelaan dari Luhde dan Remi, akhirnya mereka dipertemukan, dan Luhde juga menjadi memiliki perasaan dengan Remi begitu juga sebaliknya, rumit kan? Namun, karena hati sudah memilih tempatnya berlabuh jadilah Kugy dan Keenan menjadi sepasang kekasih yang beahagia. Kisah ini sangat inspiratif karena tak hanyha mengajarkan kita untuk ikhlas dan rela menerima apa kata hati dan apa pilihan hati, tetapi kita juga harus rela berkorban, karena semua akan indah pada waktunya.
Kisah tentang cinta menjadikan novel ini sangat cocok dibaca untuk remaja, dan dewasa, masalah yang diangkat dalam novel ini bukan hanya dengan cinta-cinta saja, tapi juga masalah tentang pendidikan anak terlantar yang didirikan oleh teman Kugy yaitu Sakola Alit, dari situ Kugy mendapat inspirasi menciptakan dongeng yang ia berikan ke keenan.
Novel ini syarat akan pelajaran hidup yang menjadikan kita lebih bisa  berprasangka baik terhadap setiap hal yang menimpa kita. Novel ini sangat menginspirasi.
Read More

Monday, April 27, 2015

Resensi Novel - Bumi


Aku adalah anak biasa yang lahir dalam keluarga biasa dan menjalani hari-hari seolah seperti kebanyakan anak SMA kelas X seperti biasa. Namun, aku menyembunyikan sebuah rahasia besar, yang hanya aku saja yang tahu tentang itu. Aku menjadi ta terlihat dengan menungupkan kedua telapak tangan di wajahku. Sejak kecil aku sering bermain peta umpet dengan edua orang tuaku, bahkan ketikaaku berdiri ditengah ruang tamu dengan menutup wajah seperti kebanyakan anak kecil kalau sedang bersembunyi, orang tuaku tak melihatku. Awalnya aku hanya berfikir bahwa orang tuaku sengaja pura-pura tidak melihat. Namun, seiring berjalannya waktu aku sadar, aku memang bisa menghilang.
Sejak aku masuk SMA aku berteman dengan Seli, ternyata seli juga punya rahasia besar dalam dirinya, dan di bangku sekolah menengah itu pula aku bertemu dengan Ali, orang yang super jahil di kelasku. Aku dan seli sering mengerjakan PR matematika bersama. Klimaks cerita dimulai ketika hari itu aku lupa membawa buku PR matematikaku dan aku harus keluar kelas dengan si Ali, saat di luar kelas akun mencoba untuk menghilang, namun sayangnya Ali melihat caraku menghilang, walaupun aku berpura-pura tidak tahu, pada saat aku menghilang aku melihat sebuat sosok tinggi kurus, berada disampingku seketika dan kemudian lenyap. Hingga pulang sekolah aku mesih terfikirkan bayangan itu.

Judul Novel                 : Bumi
Novelis                        : Tere Liye
Jumlah Halaman          : 440 halaman
Cetakan Pertama         : januari 2014
Cetakan Terkini           : ke-3 februari 2014
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit                  : Jakarta

Singkat kata singat cerita, Aku dan seli ternyata dari dunia paralel yang berbeda, Aku dari Klan bulan yang berada di dimensi lain selain bumi, dan Seli dari klan Matahari yang juga tersesat di Bumi, Ali lah yang memang benar-benar dari klan bumi disini. Kemampuan yang dimiliki Seli adalah mampu mengendalikan Petir. Walaupun sebenarnya kami masih memiliki kemampuan lain yang belum kami ketahui.
Sosok tinggi kurus yang aku jumpai saat au diluar kelas adalah tamus, dia adalah panglima dari kerjaan Bulan, dia berencana untuk membebaskan tahanan yang sudah lama, yakni raja tanpa mahkota. Singkatnya, kami menjumpai petualangan yang tak terbayangkan sebelumnya, kami berjuang, melawan pemberontakan terhadap pemerintahan di klan Bulan, dengan segala kemampuan dan bantuan dari banyak pihak di Klan bulan akhirnya kami berhasil mengalahkan tamus dan memasukkannya kedalam penjara tang tak aan pernah terbuka, kecuali dengan buku kehidupan.
Cerita yang mendebarkan disajikan tereliye, sebagai senjata utama agar pembaca tak bosan dan beranjak dari bacaannya, bahkan karena saking menariknya cerita dalam novel ini, saya hanya menghabiskan waktu tiga hari untuk menghabiskan seluruh lembar novel ini. Pertentangan antara mana yang bear dan salah disajikan sebagai konflik utama dalam novel ini, menceritakan tentang kisah sebuah pemberontakan dan usah untu mempertahankan pemerintahan. Selain kisah fiksi yang syarat akan imajinasi membuat pembaca seolah berada di dalam dunia khayal milik Tere Liye ini. Walaupun novel fiksi tapi penggambaran latar yang jelas membuat pembaca tidak sulit memahami tempat, waktu, dan suasana dalam novel ini.
Hal yang paling sulit bagi pembaca khususnya saya adalah memahami kronologi kejadian yang benar benar tabu dan harus dilakukan pembacaan ulang agar dapat memahami sebuah kejadian tersebut.
Novel ini ditutup dengan menunjukkan kemampuan yang tersembunyi milik klan bumi (Ali) bahwa Klan bumi adalah klan yang dapat belajar dan menampung pengetahuan dengan cepat dan banyak. Akhir cerita ini mengamanatan bahwa kita tidak boleh merendahkan terhadap siapapun walaupun dari kelihatanya dia adalah orang yang lemah, pasti dia juga memiliki sebuah kemampuan atau kelebihan yang belum kau ketahui. Jadi, jangan  pernah merendahkan orang lain.
Saya merekomendasikan novel ini untu dibaca. Karena novel ini cocok untuk semua umur. Kau akan merasakan dunia paralel, dan imajinasimu akan terpancing untuk membayangan dunia tersebut. Jadi novel hebat ini jangan kau lewatkan sebagai daftar bacaanmu sekarang.
Read More

Thursday, April 23, 2015

Resensi Novel - Rindu


    Novel yang berjudul Rindu ini mengisahkan tentang perjalanan jamaah haji dengan kapal uap bernama “BLITAR HOLLAND”. Kapal ini buatan Belanda. Novel ini mengambil latar tempat di dermaga pelabuhan untuk sebagian kecil cerita dan sebagian besar cerita berlatarkan di dalam kapal. Latar waktu yang dianut dalam novel ini adalah pada saat masa-masa penjajahan belanda sedang terjadi di Indonesia lebih tepatnya tahun 1938 saat perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum bersatu padu, dan saat perang dunia ke-2 belum dimulai. Latar suasana yang diambil di dalam novel rindu ini beragam sekali, ada suasana tegang, sedih, kecewa, lucu, romantis dan masih banyak lagi.

Judul Novel                 : Rindu
Novelis                        : Tere Liye
Jumlah Halaman          : ii, 544 Halaman
Cetakan Pertama         : Oktober 2014
Cetakan Terkini           : Ke-2 November 2014
Penerbit                       : Republika
Kota Terbit                  : Jakarta

Lima kisah Kehidupan yang dimaksud adalah kisah tentang lima orang yang berangkat dengan kapal ini dengan pertanyaan besar di dalam hatinya, pertanyaan itu mengandung makna yang dalam dan menjurus tentang kehidupan kelima orang yang tidak sengaja disatukan dan dipertamukan oleh takdir di dalam kapal. Mengutip dari bagian belakang cover novel Rindu “Ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang harusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang”.  Kutipan tersebut membuktikan bahwa dalam novel ini tere liye mengemas lima pelajaran hidup yang sering kita jumpai dalam sebuah karya sastra, menyampaikan amanah dengan gamblang dan mengena. Bahakan alur yang berbelok tak terduga masih menjadi ciri khas Tere Liye dalam menyajikan karyanya.
Ketelitian Pengarang menyajikan karyanya terbukti dengan runtutnya perjalan kereta dengan segala kondisi geografis sosial dan ekonomi masa itu. Tere liye menggambarkan mulai dari keadaan kota Makasar saat masa penjajahan, kota Surabaya, Kota Semarang, Kota Batavia (yang sekarang disebut Jakarta), Kota Lampung, Kota Bengkulu, Padang, dan Aceh sebagai Serambi Makkah, serta Kota colombo di Sri langka. Tak hanya kota dan pelabuhannya yang ia gambarkan dengan detail yang indah, kapal Uap yang berukuran setengah dari kapal “TITANIC” digambarkan setiap jengkal kapal dengan teliti. Lautan yang menjadi arena kapal berselancar juga divisualisasikan lengkap dengan gejala alamnya seperti badai, hujan lebat, migrasi burung, migrasi paus, lumba-lumba, migrasi ikan terbang dan lain sebagainya. Terlihat nyata.
Kita beranjak ke bagian yang menurut saya kurang di dalam novel ini, sebenarnya cerita yang didsajikan sangan dinamis, akan tetapi keseharian di kapal yang monotone dan selalu begitu-begitu saja setiap harinya membuat cerita juga seolah monotone, hanya terdapan beberapa kejutan di bagian agak akhir. Saat membahas pertanyaan dalam kisah hidup ke-3 dan selanjutanya, saat itulah cerita ini menjadi lebih dinamis. Akan tetapi Tere Liye membayar lunas kekurangan itu dengan menyajikan pengalaman hidup yang tak bisa dibayangkan indahnya.
Dari kelima kisah kehidupan dan kelima pertanyaan yang disajikan dalam novel ini, yang paling saya sukai adalah pertanyaan ke-4 tentang cinta sejati. Cerita ini atau pertanyaan ini keluar dari salah seorang Kelasi (kru kapal yang membentu kaptein dalam bidang tertentu) yang datang dari tanah pare-pare dan baru direkrut oleh kapten. Kelasi ini menaiki kapal karena ingin pergi jauh menhindari takdirnya karena cintanya ternyata telah dijodohkan oleh keluarga mempelai. Ia ingin pergi walau saling mencintai satu sama lain, cinta yang murni, cinta yang indah. Akhirnya setealah berlayar bertemu dengan berbagai karakter seseorang kelasi ini menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dan dijawab langsung oleh seorang ‘ulama besar yang dihormati semua penumpang kapal. Gurruta Ahmad Karaeng. Dan di epilog dari kisah ini, ternyata Ahmad Karaeng lah yang menjadi calon perjodohan dari keluarga sang putri. Sehingga dikisahkan bahwa akhirnya Ambo Uleng (kelasi yang bertanya tentang cinta sejati) menikah dan hidup bahagia dengan kekasihnya.
Tere Liye sengaja mengajak pembaca membuat kesimpulan sendiri dengan karyanya. Itu sudah menjadi ciri khas dalam kemasan novelnya. Novel ini layak sekali anda baca. Saya merekomendasikan novel ini untuk menemani kisah hidup anda. Novel ini cocok unutuk usia remaja hingga dewasa, selain kemasan yang menarik, keaneka ragaman karakter dalam novel ini juga membuat lengkap warna yang dilukisnya Tere Liye dalam kanvas sastranya.
Sebuah Kutipan “ Menulis adalah salah satu cara terbaik menyebarkan pemahaman. Ketika kita bicara, hanya puluhan atau ratusan orang yang mendengar. Kemudian hilang ditelan waktu. Tapi tulisan, Buku-buku, bisa dibaca oleh lebih banyak lagi. Satu buku bisa dipinjam dan dibaca berkali-kali oleh orang berbeda, apalagi ribuan buku. Dan jangan lupakan buku bisa jadi Abadi. Terus diwariskan dicetak kembali. Itu sangat efektif untuk membagikan pemahaman yang baik.”. dari kutipan diatas, mengajak kita untuk lebih giat dan semangat dalam menuliskan karya sastra.
Read More

Thursday, April 2, 2015

Pidato Bahasa Indonesia - Indonesia, Pelajar dan Narkoba

Assalamu’alaikum W. W.,
Yang saya hormati seluruh kepala Puskesmas se-kabupaten Purworejo dan juga seluruh kepala Sekolah se-kabupaten Purworejo.
Terlebih dahulu, marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada saat ini kita dapat berkumpul tanpa ada halangan suatu apapun. Perkenankanlah saya pada kesempatan ini menyampaikan sedikit pidato tentang bahaya narkoba dikalangan pelajar.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, istilah lain dari narkoba adalah napza singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat aditif. Menurut Undang- Undang No. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan kehilangan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan ketergantungan.
Umumnya, narkoba digunakan oleh para ahli medis sebagai obat bius untuk pasien yang akan melakukan operasi dan juga sebagai obat untuk penyakit tertentu. Namun, seiring berjalannya waktu narkoba mulai dikonsumsi masyarakat umum khususnya para pelajar. Padahal, narkoba bila tidak digunakan sesuai dengan aturan medis dapat menyebabkan kerusakan mental, gangguan kerja otak, depresi, dan masih banyak lagi.
Jumlah pengedar narkoba meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari BNN, jumlah pemakai narkoba di Indonesia mencapai 5,8 juta jiwa dan empat jiwanya tergolong kaum terpelajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan pelajar adalah penyumbang terbesar pemakai narkoba di Indonesia. Sungguh memprihatinkan mengingat mereka adalah calon- calon pemimpin bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.
Kebanyakan pelajar mengkonsumsi narkoba dikarenakan faktor psikologis yang masih labil. Hal ini wajar mengingat usia mereka masih tergolong msa pubertas. Selain itu, pergaulan yang bebas dan tanpa pengawasan serta perhatian orang tua juga menjadi pemicu ana mengkonsumsi narkoba. Faktor lain adalah lingkungan sekitar, contohnya saja perokok. Pelajar yang kecanduan rokok biasanya berada di lingkungan pecandu rokok. Jadi, para pelajar bias tertarik akan narkoba karena lingkungan yang mendukung.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, kita bias melakukan berbagai cara salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi terhadap para pelajar baik dari tngkat SD sampai dengan tingkat SMA. Dengan sosialisasi tersebut, kita bias memberikan pengetahuan  tentang bahaya narkoba dan cara mencegah untuk mengkonsumsinya. Selain itu, kita juga bias melakukan pemeriksaan urin secara berkala disetiap sekolah. Pelajar yang hasil uji narkobanya positif akan diberikan tanda pengenal sebagai pemakai narkoba. Terdapat dua pilihan, pertama tetap disekolah itu  dengan status pemakai narkoba atau pindah ke sekolah khusus pengguna narkoba. Upaya seperti ini akan memberikan rasa takut kepada pelajar yang lain sehingga pelajar lain akan mencegah diri untuk tidak memakai narkoba.
Mari kita bersihkan generasi muda Indonesia. Tanpa narkoba para penerus bangsa bisa mencapai cita- citanya. Dengan usaha dan tekad yang kuat kita pasti bias mewujudkan Indonesia bebas narkoba.
Cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan dihati hadirin. Semoga pidato ini bermanfaat. Atas perhatian hadirin saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum W. W.
Read More