Friday, June 5, 2015

Apakah yang Anda Pilih untuk Menjadi ?



Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang kesulitan yang dialaminya. Ia tak tahu harus berbuat apa. "rasanya ingin menyerah saja," kata anaknya. Ia merasa telah lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, muncul pula persoalan yang lain.
Ayahnya yang seorang koki, tersenyum dan membawa anaknya ke dapur. Ia mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya di atas kompor yang menyala. Tak lama berselang air dalam panci itu mendidih. Pada panci pertama, ayahnya memasukkan wortel. Pada panci kedua ia memasukkan telur dan memasukkan beberapa biji kopi tumbuk di panci ketiga.
"Kita tunggu beberapa saat," kata ayahnya. Anaknya tak sabar menunggu. Ia heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Sepuluh menit berlalu, sang anak mulai gelisah. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan kompor. Lalu menyiduk wortel, telur dan kopi dari dalam masing-masing panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian sang ayah menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?”
“Wortel, telur, dan kopi, ” jawab sang anak.
Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. "Katakan, apa yang kau rasakan?" tanya ayahnya. "Wortel ini menjadi lunak, ayah," jawab anaknya.
Lalu sang ayah meminta anaknya untuk mengambil telur dan kopi. "Katakan, apa yang kau lihat dan kau rasakan," pinta ayahnya. "Telur ini menjadi keras setelah direbus, dan kopi ini mengubah air menjadi berwarna kecoklatan dan sedap baunya," jawab anaknya. “Apa maksud semua ini, ayah?” lanjut sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa ketiga benda tadi telah mengalami perlakuan yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Namun, mengalami perubahan yang berbeda satu dengan yang lain. Wortel yang semula kuat dan keras  berubah menjadi lunak dan lemah. Hal sebaliknya terjadi pada telur. Telur yang semula mudah pecah, justru menjadi keras dan kokoh setelah direbus. Sementara biji kopi berubah menjadi unik. Bahkan biji kopi mampu mengubah air yang merebusnya.
"Maka, yang manakah dirimu, anakku?” tanya sang ayah pada anaknya. “Ketika kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau (ingin) menjadi wortel, sebutir telur atau biji kopi?”
About Unknown

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 comments:

Post a Comment