Monday, June 15, 2015

Nasihat Hasan Al-Bashri



Suatu hari Hasan Al-Bashri mengantarkan jenazah ke pemakaman, ia melihat seseorang yang tua renta. Setelah jenazah selesai dikuburkan, Hasan Al-Bashri berkata kepada orangtua tersebut: "Wahai orangtua, aku ingin bertanya kepadamu, apakah mungkin mayat yang baru saja dikubur itu dapat terbersit keinginan untuk kembali lagi ke dunia agar ia dapat menambahkan perbuatan baiknya dan meminta ampunan kepada Allah atas dosa-dosanya yang telah lalu?"

Orangtua itu menjawab: "Ya, tentu saja!"
"Lalu, mengapa kita tak terbersit keinginan seperti mayat itu padahal kita masih hidup?" kata Hasan Al-Bashri. "Betapa kematian itu adalah sebuah nasihat, dan betapa besar manfaatnya nasihat itu jika hati ini tidak mati, namun memang tidak ada kehidupan bagi orang yang terlarut (pada kehidupan duniawi)." lanjutnya.

"Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah menetapkan maut sebagai ujung dari pengumpulan pahala, maka janganlah kamu berhenti untuk mengumpulkan pahala itu sampai kamu mati, karena Allah berfirman: "Dan sembahlah Tuhanmu sampai ajal datang kepadamu." (Al-Hijr [15]: 99)."

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah." (Luqman [31]: 33)

Beliau juga berkata: "Janganlah kamu terpedaya dengan kesibukan duniawi, karena di dunia memang banyak sekali kesibukan. Apabila seseorang telah masuk pada satu pintu kesibukan duniawi, maka ia akan membuka sepuluh pintu kesibukan lain di dalamnya."

(Az-Zuhd, Hasan Al-Bashri)

allahu a'lam bish-shawwab
Read More

Friday, June 12, 2015

6 Petuah Kehidupan



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu ...
Para pembaca yang insya Allah dirahmati Allah, tentunya dalam hidup ini tidaklah selalu seperti yang kita inginkan. Bisikan setan dengan berbagai tipu dayanya terkadang mampu membuat jiwa kita merasa terombang-  ambing ... terasa kosong ... sehingga kita melalaikan perintah Allah dan sibuk memikirkan hiruk piruk dunia. Padahal, hal tersebut jika dilakukan terus menerus akan membuat hati kita menjadi mati dan jauh dari rahmat Allah. Na’udzubillahi min dzalik.
Namun tak apa, insya Allah selalu ada sahabat yang akan menguatkan iman dalam diri kita disaat lemah. Dan berikut ini nasehat2 yang admin baca dari berbagai sumber :

§  Allah mencintai kita dengan dua hal, dalam larangan-Nya ada keburukan yang dijaga bagi kita, dalam perintah-Nya ada kebaikan yang diberi kepada kita

§  Allah-lah pemilik cinta, cintailah Allah maka kita akan dicintai semua makhluk-Nya.

§  Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.

§  Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.

§  Kebahagiaan hakiki dalam hidup di dunia ini akan diraih oleh orang-orang yang mempunyai rasa syukur di hatinya.

§  Manusia terbaik adalah yang bertakwa dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain

(dari berbagai sumber)

Read More

Friday, June 5, 2015

Apakah yang Anda Pilih untuk Menjadi ?



Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang kesulitan yang dialaminya. Ia tak tahu harus berbuat apa. "rasanya ingin menyerah saja," kata anaknya. Ia merasa telah lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, muncul pula persoalan yang lain.
Ayahnya yang seorang koki, tersenyum dan membawa anaknya ke dapur. Ia mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya di atas kompor yang menyala. Tak lama berselang air dalam panci itu mendidih. Pada panci pertama, ayahnya memasukkan wortel. Pada panci kedua ia memasukkan telur dan memasukkan beberapa biji kopi tumbuk di panci ketiga.
"Kita tunggu beberapa saat," kata ayahnya. Anaknya tak sabar menunggu. Ia heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Sepuluh menit berlalu, sang anak mulai gelisah. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan kompor. Lalu menyiduk wortel, telur dan kopi dari dalam masing-masing panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian sang ayah menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?”
“Wortel, telur, dan kopi, ” jawab sang anak.
Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. "Katakan, apa yang kau rasakan?" tanya ayahnya. "Wortel ini menjadi lunak, ayah," jawab anaknya.
Lalu sang ayah meminta anaknya untuk mengambil telur dan kopi. "Katakan, apa yang kau lihat dan kau rasakan," pinta ayahnya. "Telur ini menjadi keras setelah direbus, dan kopi ini mengubah air menjadi berwarna kecoklatan dan sedap baunya," jawab anaknya. “Apa maksud semua ini, ayah?” lanjut sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa ketiga benda tadi telah mengalami perlakuan yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Namun, mengalami perubahan yang berbeda satu dengan yang lain. Wortel yang semula kuat dan keras  berubah menjadi lunak dan lemah. Hal sebaliknya terjadi pada telur. Telur yang semula mudah pecah, justru menjadi keras dan kokoh setelah direbus. Sementara biji kopi berubah menjadi unik. Bahkan biji kopi mampu mengubah air yang merebusnya.
"Maka, yang manakah dirimu, anakku?” tanya sang ayah pada anaknya. “Ketika kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau (ingin) menjadi wortel, sebutir telur atau biji kopi?”
Read More